Minggu, 27 Desember 2009

Faktor Yang Dipertimbangkan Nasabah Pada Saat Memilih BTN Syariah

Nasabah BTN Syariah didominasi oleh kaum Pria sebanyak 58 orang, Sedangkan nasabah wanita sebanyak 22 orang. Nasabah pria dan wanita rata-rata berusia 26-35 tahun, dengan tingkat pendidikan terakhir adalah Sarjana (S1) dan bekerja sebagai pegawai BUMN, yang memiliki tingkat pengeluaran rata-rata setiap bulannya sebesar Rp. 500.000,- sampai dengan Rp.1500.000,- dan sebagian besar beragama Islam.

Nasabah pria sebagian besar telah menjadi nasabah BTN Syariah sejak satu bulan yang lalu, dengan frekuensi menabung dalam satu bulan sebanyak 1 kali. Produk yang digunakan pada BTN Syariah adalah tabungan mudharabah dan pembiayaan. Sedangkan sumber informasi yang mereka peroleh sebagian besar berasal dari keluarga dan relasi. Hanya 13 orang nasabah saja yang memiliki rekening di bank syariah lain, selebihnya tidak.

Produk yang digunakan pada bank sya-riah lain sebagian besar adalah ta-bungan di Bank Syariah Mandiri (BSM). Nasabah wanita sebagain besar telah menjadi nasabah BTN Syariah sejak 1bulan yang lalu, dengan frekuensi menabung sebanyak 1 kali dalam satu bulan, dan produk yang digunakan adalah tabungan wadiah dan pembiayaan.

Sumber informasi yang mereka peroleh kebanyakan berasal dari media cetak. Hanya ada 9 nasabah yang menjadi nasabah di bank syariah lain, yaitu di Bank Syariah Mandiri dengan produk tabungan.

Faktor utama yang mempengaruhi pertimbangan responden untuk memilih BTN Syariah ternyata bukan faktor yang berkaitan dengan atribut syariah islam (faktor syariah), melainkan faktor pelayanan dan keamanan, faktor kualitas manajemen syariah, faktor produk dan fasilitas, dan faktor eksternal.

REFERENSI : RESPOTORY.GUNADARMA.AC.ID (SARA NURMANITA).

Model Pengaruh Persepsi Akan Toko Ritel Modern Pada Pengalaman Berbelanja

Persepsi terbentuk dari pengalaman secara langsung maupun secara tidak langsung.Dalam keputusan pembelian kebutuhan sehari-hari ditoko ritel modern, pengalaman berbelanja konsumen lain yang dibagikan ke konsumen melalui mulut ke mulut dalam took ritel tertentu, dapat membentuk persepsi konsumen akan ritel yang sama.Pemberian stimulus sering dilakukan manajemen ritel modern dalam bentuk iklan harga murah, barang lengkap, baik oleh manajemen took ritel yang baru dibuka didaerah tertentu maupun yang sudah lama beroperasi didaerah yang sama.Disisi lain, manajemen ritel yang baru dibuka didaerah tertentu mengawali pembukaan tokonya dengan beriklan secara intensif.Muatan iklan biasanya adalah harga murah barang yang mereka jual, tersedianya barang yang dicari konsumen dan strateginya letak took mereka.Iklan ini adalah stimulus yang membentuk persepsi.Pengalaman berbelanja dalam took dengan demikian dapat diproposikan dipengaruhi oleh persepsi akan took ritel.Pengaruh persepsi akan took ritel pada pengalaman berbelanja masih jarang disentuh, meskipun dalam model Pemrosesan Informasi Assael (PIA) ditunjukan bahwa persepsi memengaruhi pengalaman.

Pengalaman dan persepsi merupakan dua variable psikografis yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku.Kedua variable ini bias saling bertukaran dalam urutan, Mowen.Dalam Pan dan Zinkhan, Bellenger dan Moschis, serta Granbois, menemukan bahwa pengalaman berbelanja memengaruhi keputusan lokasi pembelanjaan.Semakin berpengalaman konsumen dalam berbelanja di toko ritel tertentu, membuat keputusan lokasi berbelanja menjadi suatu kebiasaan.Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengalaman berbelanja di toko ritel tertentu akan memengaruhi keputusan lokasi berbelanja melalui kebiasaan berbelanja. Rice.Membedakan level stimulus persepsi menjadi tiga, yaitu ambang mutlak, ambang berbeda, dan ambang dual. Ambang mutlak merupakan level stimulus paling rendah di mana seseorang mulai mengalami sensasi. Ambang berbeda merupakan titik dimana seseorang dapat memersepsikan dua hal berbeda. Ambang dual merupakan stimulus akan satu hal tertentu yang dipersepsikan menjadi dua hal secara berbeda. Assael membedakan stimulus persepsi menjadi tiga juga, yaitu ambang mutlak, perbedaan yang hanya dapat diperhatikan (just-noticeable difference), dan level adaptasi. Menurut Assael, ada dua prinsip dasar yang konsumen gunakan untuk menginterpretasikan stimulus. Prinsip pertama cenderung menempatkan informasi ke kategori logis, yang membuat konsumen menginterpretasikan dengan mudah dan cepat.

REFERENSI : REPOSITORY.GUNADARMA.AC.ID (HATNIARI SRINGORINGO).

Bank

Bank adalah merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat mempengaruhi perekonomian baik secara mikro maupun secara makro.Mengingat begitu besarnya peranan perbankan diIndonesia, pengambilan keputusan perlu melakukan evaluasi kinerja yang memadai.Pada hakekatnya kinerja ekonomi terjadi dari dua kenerja utama, yaitu : kenerja keuangan dan kinerja efesiensi produktivitas.Didalam industri perbankkan, analisa yang banyak digunakan oleh banyak Negara untuk mengukur kinerja keuangan dan mengevaluasinya adalah Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liability dan Sensitivity Market To Risk yang bias disingkat dengan CAMELS.

Sedangkan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat produktivitas dan efesiensi suatu bank digunakan pendekatan parametik dan non parametik.Evaluasi kinerja keuangan mempunyai hasil yang konsisten dengan analisa DEA-Malmquist dimana kinerja bank asing lebuh baik dibandingkan dengan bank domestic (Pemerintah dan Swasta).Evaluasi kinerja bank diIndonesia juga perna dilakukan oleh Hadad.Mereka melakukan studi pada periode tahun 1997-2003 dengan alat analisis DEA.Kesimpulan yang ada adalah bahwa periode tahun 1988 dan 1999 bank swasta devisa paling evesien sedangkan pada akhir tahun 2001 hingga akhir tahun 2003 bank Pemerintah yang paling efisien.

Bank umum diIndonesia yang tercatat diBank Indonesia pada akhir tahun 2005 yang berjumlah 131 bank.Berdasarkan criteria kepemilikan, bank dibagi menjadi Bank BUMN sebanyak 5 bank, bank pembangunan daerah sebanyak 26 bank, bank swasta devisa sebanyak 34 bank, bank swasta non devisa sebanyak 37 bank, bank campuran sebanyak 19 bank dan bank asing sebanyak 11 bank.

Dalam pengukuran kinerja efesien dan produktivitas, dapat digunakan dengan analisa parametik salah satu contohnya adalah Stochastic Frontier Analysis (SFA).yang popular diantara analisis parametik lainnya dan non parametik, yaitu: Data Envelopopment Analysis (DEA).

Tiga bank BUMN, yaitu :BRI, bank Mandiri dan BNI selalu mencapai tingkat efesiensi 100%.Sedangkan bagi BTN, selama 2 tahun terakhir hanya mencapai 89% dan 97% dibandingkan seluruh jenis bank.Pada kelompok BPD, tingkat efesiensi yang dicapai cukup berfluktiuatif.Bank tersebut adalah bank BPD DKI, BPD Jawa Timur, BPD Kalimantan Tengah, BPD Kalimantan Timur, BPD Kalimantan Barat, BPD Kalimantan Selatan, BPD Lampung, BPD Sumatra Selatan dan BPD Sumatra Utara.Baik bank swasta devisa maupun bank non devisa, julah bank yang dapat dinyatakan efesiensi sangat sedikit, yaitu:bank IFI, bank Mestika Darma dan bank Mega.Sedangkan untuk bank swasta non devisa tercatat bank Liman Fama Internasional, bank Kesejahteraan Ekonomi, bank Fama Internasional dan bank Tabungan Pensiunan.

Untuk katagori bank Asing 5 dari 9 bank mencapai tingkat efesiensi pada tahun 2005, yaitu:Bankok Bank, Citybank, HSBC,Standart Chartered Bank dan Tokyo Mitsubisi Bank.Dari ke empat bank yang dinyatakan tidak efesien, APB Amro tidak pernah mencapai efesiensi 100% selama kurun waktu studi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bank asing mencapai tingkat efesien yang bagus.

REFERENSI : REPOSITORY.GUNADARMA.AC.ID (ZAENAL ABIDIN).

Peningkatan Manajemen Sistem Bus di Jakarta

Penyediaan pelayan transportasi yang tepat dan memadai adalah tantangan yang harus dihadapi dihampir semua kota di dunia. Kota-kota akan selalu mengalami masalah baru, yang timbul akibat sistem transportasi. Kota-kota besar di negara berkembang secara umum adalah sangat bergantung kepada transportasi jalan raya. Peningkatan jumlah penduduk dan penggunaan kendaraan bermotor telah menimbulkan masalah sosial dan ekonomi bagi kota- kota yang sangat bergantung pada transportasi jalan raya. Demikian juga masalah lain akan terjadi seperti peningkatan waktu perjalanan dan seringnya kecelakaan akibat kemacetan jalan yang kronis, juga masalah lingkungan seperti polusi udara, vibrasi dan pemborosan konsumsi BBM.

Peningkatan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi penyebab utama masalah lingkungan dan kondisi ini semakin meningkatkan ketimpangan sosial penduduk kota. Adalah sangat penting untuk mencari penyelesaian dengan cara yang lebih efisien dan efektif dalam mengatasi masalah tersebut diatas yaitu dengan meningkatkan pelayanan transportasi umum yang lebih memadai di masa yang akan datang.

Jakarta, sebagai ibukota negara republik Indonesia, mempunyai masalah dengan penyediaan angkutan umum yang tidak memadai. Transportasi umum di Jakarta sangat bergantung pada bis. Sistem bis kota ini terdiri dari rute utama dan rute cabang dan terminal. Sistem bis ini menjadi masalah yang cukup serius dengan terjadinya kemacetan pada rute-rute utama akan mengurangi kemampuan pelayanan bis.

Kinerja buruk dari sistem angkutan umum ini khususnya bis, mengakibatkan angkutan ini menjadi kurang menarik sebagai sebagai salah satu moda transportasi kota. Tidak memadainya pelayanan bis ini, mengakibatkan meningkatnya ketergantungan akan mobil pribadi yang berdampak pada pemborosan konsumsi bbm, pengrusakan lingkungan dan masalah pemerataan sosial yang akan berpengaruh pada keseimbangan tatanan kehidupan.

Peningkatan sistem transportasi umum dengan meningkatkan manajemen sistem bis seharusnya sudah menjadi perhatian yang cukup serius oleh para pengambil keputusan. Masalah ini adalah menjadi tantangan bagi semua pihak termasuk, pemerintah, sektor swasta dan masyarakat Jakarta untuk saling bekerja sama mencapai pembangunan kota yang berkelanjutan.

REFERENSI : REPOSITORY.GUNADARMA.AC.ID (VERONIKA WIDI PRABAWASARI).

Analisis Kualitas Jasa Perlayanan Pada PT. BNI 46 Cabang X

Analisis kesesuaian dilakukan dengan menghitung tingkat kesesuaian terlebih dahulu, lalu menghitung nilai rata-rata harapan dan persepsi untuk masing-masing pernyataan (faktor). Faktor-faktor tersebut diperingkatkan kemudian dikelompokkan menjadi empat bagian kuadran dalam diagram kartesius, yaitu kuadran A, B, C, dan D. Kuadran A menunjukkan unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting bagi nasabah dan pelaksanaan jasa tersebut belum sesuai dengan keinginan para nasabah.

Kuadran B menunjukkan unsur jasa pokok yang keberhasilannya telah dilaksanakan dengan baik, dengan demikian PT. BNI’46 cabang ”X”, wajib mempertahankan kinerja yang telah diraihnya. Kuadran C menunjukkan beberapa unsur jasa yang tidak begit penting pengaruhnya terhadap para nasabah PT. BNI’46 cabang ”X”, berarti pihak PT. BNI’46 cabang ”X” melaksanakannya dengan tidak berlebihan. Kuadran D menunjukkan adanya unsur-unsur jasa yang dilaksanakan oleh pihak PT. BNI’46 cabang ”X”, dengan sangat baik, bahkan cenderung berlebihan.

Diagram kartesius digambarkan untuk masing-masing dimensi kualitas. Nilai rata-rata total harapan nasabah untuk dimensi reliabilitas adalah 8.30 dan nilai rata-rata total persepsi sebesar 8.14. Keempat kuadran untuk dimensi reliabilitas dengan demikian terbentuk dengan menarik garis vertikal pada titik 8.14 sumbu horisontal dan garis horisontal pada titik 8.30 sumber vertikal. Faktor yang terletak pada kuadran A adalah kemudahan dalam proses pembukaan rekening menjadi nasabah baru dan pelayanan yang berkaitan dengan penarikan dana.

Berdasarkanpenempatan ini, maka kedua faktor dapat dikatakan merupakan faktor yang dianggappenting oleh nasabah dan dinilai belum dilakukan dengan baik oleh manajemen. Kualitas layanan untuk kedua faktor ini dengan demikian sangat penting dan harus segera diperbaiki.Hanya satu faktor yang terletak pada kuadran B, yaituk dalam menggunakan ATM PT. BNI’46. Penggunaan ATM dengan demikian menurut nasabah sudah mudah, dan manajemen sebaiknya tetap mempertahankan itu. Ada dua (2) faktor yangterletak pada kuadran C, yaitu jam buka kas dinilai sesuai dengan jadwal oleh nasabah, dan pelayanan transfer uang dari rekening Bank BNI 46 ke bank yang lain.

Letak kedua faktor ini pada kuadran C menunjukkan bahwa jam buka kas dan transfer uang ke rekening bank lain dianggap tidak terlalu penting oleh nasabah. Manajemen dengan demikian tidak perlu menghabiskan sumber daya untuk memperbaiki faktor ini, sebelum faktor yang terletak pada kuadran A diperbaiki.Ada dua faktor yang terletak pada kuadran D, yaitu pelayanan yang berkaitandengan penyetoran dana, dan pelayanan transfer uang antara rekening dalam bank BNI 46.

Masuknya kedua faktor ini pada kuadran D mengindikasikan bahwa kualitas kedua faktor diperhatikan oleh manajemen berlebihan. Sumber daya yang digunakan untuk memberikan kualitas pelayanan pada kedua faktor dengan demikian dapat dikurangi dan dialokasikan ke faktor yang terletak pada kuadran A.

REFERENSI : REPOSITOTY.GUNADARMA.AC.ID (DEDY MULYADI).

Motivasi Konsumen

Menurut saya MOTIVASI adalah suatu keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu tindakan yang kita inginkan agar tujuan tersebut tercapai.

Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan :

  • FISIK :Lapar, haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olah-raga, sexy, menawan dan lain-lain.
  • PSIKIS :Agresi, preservasi, kasih sayang, tanggung jawab, kebebasan, dominasi, power, ekspresi diri, kebanggaan, jati diri, meniru, pintar, pandai, emosi dan lain-lain.
  • HASRAT :Emosi, penerimaan, afiliasi, apresiasi, respek, status, pengembangan, kegembiraan, simpati, ganteng, cantik, afeksi, kenikmatan, kepuasan, variasi,sosialisasi, berbeda dan lain-lain.

Disamping itu, manusia juga perlu menghindari dari :

  • PERASAAN :Kemarahan, kesedihan, kecemasan, kepedihan, kehilangan, ketakutan, kesakitan, tekanan, depresi, imitasi, stres dan lain-lain.

Secara umum, kebutuhan manusia sebagai individu terbagi menjadi dua, kebutuhan dasar dan kebutuhan perolehan.

No

Basic Need (Kebutuhan Dasar)

Acquired Need (Kebutuhan Perolehan)

1

Bersifat fisiologis biogenis

Bersifat psikologis psikogenis

2

Makanan, minuman, air, udara, pakaian, perumahan, seks

Memperoleh penghargaan diri, martabat, kasih sayang, kekuasan, pengetahuan

3

Disebut kebutuhan primer/motif primer

Disebut kebutuhan sekunder/motif sekunder

Memahami motivasi seseorang tidak begitu mudah. Karena keadaan itu merupakan situasi yang sifatnya sangat pribadi. Disamping itu, terlalu banyak variabel yang mempengaruhi, seperti : KEBUTUHAN DASAR dan KEBUTUHAN PEROLEHAN. Banyak teori yang dikembangkan untuk menjelaskan tentang motivasi. Teori motivasi yang paling banyak dikenal adalah teori KOGNITIF tentang kebutuhan manusia dari ABRAHAM H. MASLOW (1973) dan HERZBERG .

TEORI MOTIVASI KEBUTUHAN ABRAHAM H. MASLOW (1973) :

Motivasi kegiatan seseorang adalah usaha untuk memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat, yaitu : kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan dan jati diri. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara PROGRESIF atau dari tingkatan yang terbawah naik ke tingkatan yang diatasnya.

TEORI MOTIVASI DUA FAKTOR HERZBERG :

Menurut HERZEBERG, motivasi seseorang melakukan sebuah kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkatan kepuasan ( faktor motivasi ) dan untuk menekan rasa ketidakpuasan ( faktor hijienik).Semua prilaku individu yang didorong motivasi-motivasi tersebut, dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan inilah yang disebut sebagai sasaran. Pemilihan sasaran, bagi setiap individu berbeda satu sama lain, tergantung beberapa hal, yakni :

  1. Pengalaman pribadi
  2. Kemampuan fisik
  3. Norma dan nilai yang berlaku
  4. Kemudahan mencapai sasaran

Dan dalam prakteknya, terdapat keterkaitan antara kebutuhan dan sasaran tersebut. Walaupun pada kenyataannya pula, kesadaran orang akan “ sasaran ” cenderung kurang, sebanding kesadarannya akan “ kebutuhan ”. Orang cenderung lebih menyadari kebutuhan dasarnya/fisiologis ketimbang kebutuhan perolehan/psikologis.

CONTOHNYA adalah seorang Politisi mungkin tidak menyadari betapa tingginya kebutuhannnya akan “ kekuasan ”, tapi ia secara rutin aktivitas dalam pemilihan jabatan tertentu dalam pemerintahan.

REFERENSI :

  • BUKU PAKET DASAR PEMASARAN UNIVERSITAS GUNADARMA (TEGUH BUDIARTO).
  • WWW.GOOGLE.COM (CONSUMER BEHAVIOUR).

Sony Ericsson Memberikan Hiburan Tanpa Batas Untuk Konsumen Indonesia Dengan Tiga Ponsel Entertaiment Unlimited Terbaru

Sonny Ericsson adalah usaha bersama 50:50 (JOINT VENTURE) oleh Sony dan Ericsson, yang dibentuk pada Oktober 2001 dengan kantor pusat diLondondan kegiatan operasi disemuapasar utama.Visi kami adalahmenjadioemimpinindustri dalam Communicator Entertaiment, dimana cara terkini dalam berkomunikasilewat internet dan social media, menjadi "Entertaiment".Sony Ericsson mendatangkan pengalaman konsumen yang menarik denganrangkaian ponsel, aksesoris, konten dan aplikasi.
JAKARTA, 15 Oktober 2009 - Sony Ericsson hari ini memperkenalkan Entertaiment Unlimited. Bagian dari konsep Communicator Entertaiment dari Sony Erisson, dengan ponsel terbaru yang memiliki kombinasi terbaik dalam gambar, musik, video dan permainan.Dengan bersama Sony Ericsson, komunikasijadi tidak memiliki batasdan kenikmatanhiburan semakin tinggi. Sony Ericsson memulai rangkaian Entertaiment Unlimited dengan tiga ponsel, yaitu :

SAITO

Komunikasi visual yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya

  • Layar lebar 3.5 inci, 16:9 sesungguhnya - kenikmatan maksimal menonton film.
  • Ekspresikandiri anda lewat foto - kamera 12.1 megapiksel, fokus sentuh yang intutif, Flash
  • Xenon, dekteksi wajah dan senyum.
  • Album web dengan pesan - ceritakan foto-foto anda dan bagilah pengalaman.
  • Menu media Full-touch yang intuitif- langsung sentuh konten fafoeit anda dari halaman situs hingga gambardan dokumen media.
  • Sistem operasi Symbian Foundation - ribuan aplikasitersedia didunia maya.

Buatlah pengalaman bermusik anda semakin menyenangkan, pasangkan Saito dengan headset terkecil saan ini HBH-IS800 Wireless Stereo Heandphones untuk mendengarkan suara sebening embun.Anda juga bisamemaksimalkan pengalaman video ponsel anda dengan IM920 Video Viewing Stand.Transfer video dalam kartu microSD lewat kabel USB.Buka kaitan dan tonton videonya.

AINO Bebas kan suara dan gambar

  • Yang terbaik dari dunia : Keypad dan User Interface sentuh dalam mode media.
  • Media Home dan Media Go - mudah membawa seluruh konten yang anda suka.
  • Remote Play dengan PLAYSTATION 3 - Kendalikan dan akseskontenmedia dari PLAYSTATION 3 menggunakan ponsel.
  • Layar sebesar 3 inci dan 16 juta warna - jelajahi internet diatas layar lebar.
  • Cl ear audio experience - dengarkanmusik berkualitas tinggi.

YARI Geser, angkat, putar, pukul - gesture gaming kini hadir

  • Gesture dan motion gaming untuk aksi didepan dan dibalik layar.
  • Tombol A/B- kunci pintas permainan.
  • Gaming Carousel memberikan akses langsung ke semua permainan anda dari layar utama.
  • Pemutar musik canggih dan speaker stereo intuk kenikmatan mendengarkan musik.
  • Misic call - satu tombol untuk berbagi lagu faforitmu sambil mengobrol.
  • Kamera 5.0 megapiksel- upload foto secaramudah ke album web.
  • Kirim info lokasi anda melalui SMS.

Untuk menambah pengalaman bermain. Yari hadir lengkap dengan EC500 phone stand.Gantungan kuncinya yang mungil membuatnya mudah dibawa-bawa.Sehingga anda tidak pernah kehilangan kesempatan bermain sesuka hati.Kencangkan volume ditengah aktivitas anda dengan MS500 Outdoor Wireless Speaker - hanya seukuran telapak tangan dan sangat ringan.

Jadi kesimpulannya adalah agar produk HandPhone Sony Ericsson tidak kalah bersaing dengan produk HandPhone yang lainnya dipasaran, maka Sony Ericsson memperkenalkan tiga HandPhone yang tidak kalah canggihnya seperti produk HandPhone yang lainnya.

REFERENSI : WWW.SONYERICSSON.COM

Peran Koperasi diIndonesia

Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang yang berasaskan tolong-menolong antara anggota dan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatahan perekonomian Nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Menurut Chaniago : Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk masuk dan keluar, dengan berkerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Menurut Mohammad Hatta : Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberikan jasa kepada kawan berdasarkan semua buat semua dan semua buat orang.

Menurut Munkner : Koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalakan urusan niaga secara kumpulan yang berazaskan tolong-menolong. Aktivitas dalam urusan niaga semata-semata bertujuan ekonomi. Bukan sosial seperti yang dikandung gotong-royong.

Menurut UU No.25/1992 : Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat.

TUJUAN KOPERASI Dalam UU NO.25 tahun 1992 tentang perekonomian Pasal 3 " Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian Nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ". FUNGSI KOPERASI Berdasarkan UU NO:25 1992 Pasal 4

  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
  • Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian Nasional dalam koperasi sebagai sokogurunya.
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian Nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

Popular Posts :

Followers :

Mengenai Saya :

Foto saya
Susah diungkapkn dgn kata-kata karena setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda-beda terhadap saya.
free counters